ASSALAMMUALAIKUM

Selasa, 19 Februari 2013

I GOT IT FINALLY

Dari kecil aku terlahir dengan penampilan dan sikap yang sedikit 'kecowokcowokan'. Bukan tomboy, karena meskipun porakporanda dalam penampilan, aku masih suka sedikit dandan. Normalnya cewek pasti dong punya banyak koleksi boneka di kamar mereka. Nah kalo Rika? (katanya sih) Dulu Rika itu paling takut sama boneka. Kalo dibeliin boneka bukan malah bahagia tapi malah nangis menggemparkan dunia. Euh. Ntah cerita ini memang benar atau gimana yang jelas sampe 18 tahun ini aku gak punya boneka.

Nah Rik, bukannya cewek-cewek biasa dikasih boneka sama pacarnya?
Oh jelas! Tapi sayangnya ntah kenapa meskipun gue juga rada laku dan pernah punya beberapa cowok/pacar nggak ada tuh satupun dari mereka yang pernah ngasih boneka ._. kenapa??? Tanya aja tuh mantans. Menurut hipotesaku sih mereka ngiranya aku gak suka boneka. Ya gimana mereka mau ngira aku suka boneka kalo sekedar bersisir saja daku kerap lupa???. bleh. Pernah sih sekali aja dapet boneka babi warna pink (kenapa harus babi? kenapa harus pink? kenapa?) dari salah satu adek kelas. Pas itu kelas 2 SMP. Tapi akunya gak suka sama adek kelas itu ._. trus yaudahdeh bonekanya dikasih ke Wahyu (nama adik cowoknya Rika) trus sama Wahyu boneka babi warna pink itu dikasih ke gebetannya buat hadiah ulangtahun. Jadideh Rika gapunya boneka tetep.

Beberapa hari yang lalu sempet curhat ke Rima (nama temen sekosannya Rika) pas lewat depan istana boneka baru di Kediri.
aku : lucu ya bonekanyaaa.... aku pengen yang gede itu tuh...
rima : kamu suka boneka?
aku : iyalah. kok kamu tanyanya gitu?
rima : mana mecing (matching) boneka sama rika?
aku : meong. ih tapi bener loh, seumur-umur aku gapernah dikado boneka sama siapa-siapa.
rima : sumpah?
aku : iya. kasiannyaaaa
rima : iyasih. siapa sih yang ngira kamu suka boneka rik?
aku : Plis..........
rima : yaudahdeh ntar pas ulangtahun aku kado boneka
aku : masih lama. guk.
*dan kemudian suara kami memelan, dan hilang*

Tanggal 17 Februari 2013. Hari Minggu ketika pagi-pagi aku sampai di kosan. Rima sama ibu kos lagi duduk akur depan kosan. Tumbennya. Ternyata mereka berdua lagi menanti asap sisa fogging angkat kaki dari kosan.
bukos : wah mbak rika udah dateng. ada surprais.
aku : ha? apabuk?
rima : surprais.
aku : ha? apa?
bukos : nanti dong dilihat sendiri. jangan degdegan.
aku : apasih buk, baru juga sampe udah main deg-degan.
bukos : ya ini kan spesial
aku : bzzz ibuk masak mi goreng spesial ya?
bukos : enggak mbak, nasi goreng.
aku : wah iyakah buk? telornya berapa? 3? 4? 5?
bukos : 2 ajasih mbak, tai pake ekstra kecap sama sambel. mancaaaap.
aku : wah gasabar buk....
bukos : tapi sudah habis mbak.
aku : meong.
bukos : nanti mbak kalo udah mau masuk tengok kiri sebelah etalase. itu surpraisnya.
aku : nasi goreng spesial buk?
bukos : aduh bukan mbak. surprais.
aku : lupakan buk.

Singkat cerita setelah beberapa lama bersenda gurau penuh keakuran, kami masuk ke dalam kosan. Sebelum naik tangga aku menghampiri 'surprais' yang ibukos dan Rima maksud. OHMYGOD! *ini lagi kaget* ada semacem bungkusan gede. bzzzzzz bukan bom pasti. soalnya kalo bom gausah gede-gede kek gini juga. Oke dan di situ tertera nama pangeran tercintah. Tony Andrean. Oke. Ini ada paket dari pacaryang lagi 1400 km jauh di sana. Gede sih, tapi enteng. Finally aku bawa naik kan ke kamar. Aku buka. AND..................BONEKA. hahahahahahahahahahahahahahahaha *aku ketawa kenceng banget dan gatau gimana biar sensasi ketawanya tersampaikan lewat ketikan* intinya aku ngerasa ini tuh romantis, lucu, aneh, imut, euh, dansebagainya. Itu boneka Teddy Bear gede yang lembut dan kalo dipeluk rasanya kayak meluk Tony. yeyeyeye. Awal pikiran terbersit kalo Tony mengirimkan penggantinya untuk setia berada di sampingku menemani tidurku dalam setiap malam dinginku. apasih. Ya gimana engga mikir gitu kalo si Ted ini tuh empuk dan anget sekaleeeeeee............ Tony mah keras. cungkring gitu. Loh. hihihi.

Well intinya aku sekarang udah jatuh cinta sama TED. ini sekarang loh lagi sleepover di rumah Kia dan gak ada TED. Akuloh udah kangen sama TED :( pengen pulaaaang. tapi serem. udah malem. banyak setan di luar. hiiiiiii.................

Fotonya TED di upload besok-besok yaaaa

Senin, 18 Februari 2013

Lamunan Tengah Malam


Dalam lamunan tengah malam aku mengingatmu
Berteman sunyi kumerindu
Belakangan banyak yang kulakukan membuatmu ragu
Aku layaknya duri yang jika kamu tak berhati-hati akan menusukmu hingga kelu
Aku benci membuatmu ragu
Aku enggan memaksamu mengacuhkanku
Aku takut kamu tiba-tiba pergi dan tak kembali
Aku mau kamu tetap di sini memelukku hingga pagi
Sayang...aku hanyalah seorang wanita yang ingin menjadi terbaik untuk lelakinya
wanita yang penuh emosi dan ingin dicinta
Sayang... bila terasa janggal yang kulakukan
Percayalah aku hanya ingin yang terbaik untuk kita dan hari depan

Rika


Minggu, 03 Februari 2013

Hujan


Hujan. Aku memang tak punya kenangan spesial tentang hujan. Aku tak pernah mendapatkan pelukan hangat dari siapapun saat kedinginan karena hujan. Aku belum pernah merasakan asiknya berhujan ria bersama seorang spesial. Tak sekalipun berteduh bersama di sebuah pos ronda. Intinya Aku dan Hujan tidak memiliki kenangan berati.  

Namun ntah mengapa malam ini hujan sedikit mengusikku. Teratur suara air yang turun, bertumbuk dengan atap yang menimbulkan suara bernada teratur, terasa aneh bagiku. Ntah kenapa aku merasa tak nyaman. Ntah kenapa, tiba-tiba muncul celah di hati. Celah apalagi ini? Aku sudah yakin telah melupakan masalaluku yang ‘itu’. Aku sudah sangat percaya, masaku yang sekarang masih akan tetap bertahan dan menjadi masa depanku. Tapi malam ini, bersama hujan yang terdengar  membingungkan hatikupun terasa enggan.
Sempat aku berkesimpulan bahwa keengganan ini hanya tentang bimbangku akan studiku. Namun sepertinya lain, perasaan ini berbeda. Meski dengan tau ini berbeda pun tidak lantas membuatku paham apa beda itu. Aku hanya merasa hampa. Ntah mengapa. Aku hanya merasa seakan ada yang kurang. Ntah ini tentang cinta, cita-cita, atau apa. Aku hanya merasa malam ini tak nyaman. Bersama Hujan.

Tentang Zona Nyaman


Belakangan aku banyak bersyukur. Bersyukur karena di hidupku, Allah senantiasa menanam benih bahagia yang tumbuh subur.  

Aku bahagia punya keluarga yang lengkap. Seorang Bapak yang selalu berusaha terlihat sangar, padahal semua orang tahu kalau beliau adalah orang sabar. Seorang Ibuk yang paling perkasa di dunia, yang selalu berhasil memerintah anak-anaknya. Adik lelaki yang bisa dijadikan adik sekaligus kakak, serta adik perempuan yang aku sendiri sangat iri padanya dalam beberapa hal.  Meskipun kami tak tinggal di istana, tapi cukup ada di antara mereka bisa membuat aku merasa sangat bahagia. Sangat bahagia.

Aku bahagia punya teman-teman yang istimewa. Beberapa di antara mereka menjadi sosok-sosok teristimewa. Mereka adalah orang-orang yang ntah karena apa bisa membuat perasaanku berwarna-warni setiap hari. Aku tidak hanya merasakan bahagia bersama mereka. Kadang aku kecewa, kadang aku terluka, sesekali aku merasa mereka dan aku benar-benar berbeda. Tapi beberapa waktu kemudian, kecewaku, lukaku, perbedaanku, pergi. Sesaat setelah mereka kembali masuk ke sini. Ke hati. Dengan hanya mengetikkan cerita tentang mereka pun bahkan bisa membuatku tersenyum sendiri. Masa-masa ini pasti akan sangat kurindukan, nanti.

Aku bahagia punya seorang kekasih yang penuh cinta. Kita baru sebentar bersama, tapi dia yang berhasil menyakinkanku bahwa masih ada cinta di dunia. Cinta. Sempat aku menutup rapat mata, hati, pikiran, dan apapun yang bisa ditutup untuk cinta. Intinya aku mungkin terlalu trauma untuk kembali berhubungan dengan cinta. Hingga orang ini tiba. Orang yang menunjukkan padaku bagaimana seharusnya memperjuangkan cinta. Orang yang menunjukkan padaku bagaimana rasanya dimanjakan oleh perjuangan cinta. Orang yang membuatku kembali jatuh cinta. Orang yang bila orang lain sebut namanya selalu akan kuhubungkan dengan cinta.

Begitu banyak bahagia dalam hidupku. Begitu banyak bukti Allah menyayangiku. Begitu banyak alasan untukku selalu berterimakasih pada Allah, Tuhanku.