Hujan. Aku memang tak punya kenangan spesial tentang hujan.
Aku tak pernah mendapatkan pelukan hangat dari siapapun saat kedinginan karena
hujan. Aku belum pernah merasakan asiknya berhujan ria bersama seorang spesial.
Tak sekalipun berteduh bersama di sebuah pos ronda. Intinya Aku dan Hujan tidak
memiliki kenangan berati.
Namun ntah mengapa malam ini hujan sedikit mengusikku.
Teratur suara air yang turun, bertumbuk dengan atap yang menimbulkan suara
bernada teratur, terasa aneh bagiku. Ntah kenapa aku merasa tak nyaman. Ntah
kenapa, tiba-tiba muncul celah di hati. Celah apalagi ini? Aku sudah yakin
telah melupakan masalaluku yang ‘itu’. Aku sudah sangat percaya, masaku yang
sekarang masih akan tetap bertahan dan menjadi masa depanku. Tapi malam ini,
bersama hujan yang terdengar
membingungkan hatikupun terasa enggan.
Sempat aku berkesimpulan bahwa keengganan ini hanya tentang
bimbangku akan studiku. Namun sepertinya lain, perasaan ini berbeda. Meski
dengan tau ini berbeda pun tidak lantas membuatku paham apa beda itu. Aku hanya
merasa hampa. Ntah mengapa. Aku hanya merasa seakan ada yang kurang. Ntah ini
tentang cinta, cita-cita, atau apa. Aku hanya merasa malam ini tak nyaman.
Bersama Hujan.
Love this post! You're such an awesome and wonderful blog :D
BalasHapusgara2 musim hujan ko postingan blogger rata2 pada galau ya hihihihi.
BalasHapusMampir kesini ya, salam kenal Peta Indonesia Karya Anak Negeri