Malam ini aku tengah ada di puncak perasaan bimbang. Termenung di dalam kekosongan. Terikat kuat dengan kekecewaan. Aku tak tahu pasti apa penyebab semua ketidaknyaman ini. Yang jelas, perasaan tidak nyaman ini nyata, dan sampai sekarang masih terasa.
Ini mungkin bisa tentang pendidikan, teman atau pasangan. Berkali-kali aku mencoba menanyai diriku, hatiku tentang apa yang membuatku begini tak nyaman, hasilnya tetap. Aku tak mendapat jawaban. Sumber ketidaknyamanan ini seolah tertutup kabut yang sukar kuusir. Atau mungkin memang ketidaknyamanan ini tidak bersumber? Terkadang memang aku gemar menempatkan diriku sendiri pada posisi yang berbeda dengan posisiku bisanya. Jika biasanya aku merasa nyaman, mungkin sekarang aku sedang ingin tak nyaman. Tapi rasanya bukan itu. Bukan sengaja. Ini lain. Namun tetap. Satu, dua, tiga, empat, lima dan berkali-kali aku mencoba menemukan jawaban dari pertanyaan 'kamu kenapa rika?', tak sekalipun kudapatkan jawaban. Yang aku tau pasti, sekarang, hatiku terasa hampa, semangatpun tak ada.
Ingin sekali aku menceritakan semua yang kurasakan pada seseorang. Namun setiap aku menemukan seseorang yang terlihat cocok sebagai tepat curahan perasaan. tiba-tiba ada rem dalam hatiku yang menghentikan ceritaku.
Hatiku berbisik "Rik, sebanyak apapun kamu ceritakan perasaanmu pada orang-orang, tidak akan mengurangi rasa ketidaknyamananmu. sama sekali tidak akan berpengaruh. Karena apa yang sedang kamu rasakan adalah apa yang ingin kamu rasakan. Yang bisa membuat perasaan tidak nyaman ini hilang, ya hanya kamu. Semakin banyak mereka tahu kamu sedang lemah, semakin mereka menganggap kamu lemah. Mereka toh tidak akan bisa membuatmu kuat lagi, karena yang bisa hanya kamu sendiri. Bukankah perasaan hanya akan mengikuti apa kata empunya?"
Dan pada akhirnya, tinggallah aku dengan perasaan tak nyamanku. Menanti pagi dalam malam yang sunyi.
hei! I just read it :* thankssss
BalasHapus